Sunday, June 29, 2014

Future of Indonesian President/Presiden Indonesia Masa Depan

(ENG)

Many people ask, would select who later dated July 9, 2014. Otherwise I just answered one pierced, piercing both yes, lest we not piercing at all.

If the White Group did not vote, I probably Group Black, (if) voting both.

Remember my mother saying, our state leaders must NOTO RO NOGORO when it will return to NO, Or:
No = SukarNO
To = SuharTO
No = Susilo Bambang YudhoyoNO

Means the next president must GO, but as we know we do not have a Presidential candidate whose name ends with a GO, both Jokowi and Prabowo.

Having traced (with a sixth sense, and so on), it is not the next leader of the GO, but Goro, or rather Goro-goro which means a state in the event of a major disaster befall the earth. Among other volcanoes, floods, earthquakes, even the rampant corruption. (http://id.wikipedia.org/wiki/Panakawan).

Which means that whoever President, will be a time of gloom, disaster, hard work, hard times, and so on. and finally there will be a Hero (Panakawan) which will help these hard times.

Who is the hero, we all do not know yet, but it has a hero with a name pronunciation NO / NA in its name. and leaders will return with an array of Noto Nogoro, or Reforming the State.

The task we always pray, fast and ask God, whatever be our choice is the best option, according to the wisdom, the will, and the wisdom of God alone.


(INA)
Banyak orang bertanya, mau pilih siapa nanti tanggal 9 Juli 2014. Saya hanya menjawab kalau tidak dicoblos salah satu, ya coblos dua-duanya, jangan sampai kita tidak coblos sama sekali.

Kalau Golongan Putih tidak memberikan suara, saya mungkin Golongan Hitam, (bila) mencoblos keduanya.

Ingat Ibu saya berkata, negara kita pemimpinnya harus NOTO NOGORO bila sudah RO akan kembali ke NO, Atau:
No = SukarNO
To = SuharTO
No = Susilo Bambang YudhoyoNO


Berarti presiden berikutnya harus GO, tapi seperti yang kita tahu calon Presiden kita tidak ada yang namanya diakhiri dengan GO, baik Jokowi dan Prabowo.

Setelah ditelusuri (dengan indra ke enam dan seterusnya), memang pemimpin selanjutnya bukan dengan GO, tetapi GORO, atau lebih tepatnya Goro-goro yang artinya sebuah keadaan saat terjadi bencana besar menimpa bumi. Antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, bahkan sampai korupsi yang merajalela. (http://id.wikipedia.org/wiki/Panakawan).

Yang artinya siapapun Presidennya, akan terjadi masa kekelaman, bencana, kerja keras, masa sulit, dsb. dan akhirnya akan ada Pahlawan (Panakawan) yang akan menolong masa sulit tersebut.

Siapa Pahlawan tersebut, kita semua belum tahu, tetapi Pahlawan itu mempunyai nama dengan pelafalan NO/NA didalam namanya. dan pemimpin akan kembali dengan susunan Noto Nogoro, atau Menata Negara.

Tugas kita senantiasa Berdoa, berpuasa dan meminta kepada Tuhan, apapun yang menjadi pilihan kita merupakan pilihan terbaik, sesuai dengan hikmat, kehendak, dan kebijaksanaan dari Tuhan saja.

No comments: