Sunday, July 13, 2014

Glass of Compassion and Love/Segelas Kasih dan Cinta

(ENG)


God commanded an angel of heaven down to earth to learn about compassion and love, disguised in the form of beggars.

Angel incarnate as a beggar, went with shabby clothes, the smell and the mess he walked into a street which he filled with compassionate people. When he asked for a glass compassion and love, the people passing by, the man drove off, with the word expletive. No one even approached. People in the town are disgusted with the beggar. Distressed beggar.

Angel incarnate as a beggar, walking and came to a large church in the city. When he came no one met him, even while they dodge their noses. He sat on the bench at the rear corner. He listened to the pastor preach about the Good Samaritan. Oh what the beautiful story. After the meeting he approached the pastor and asked for a glass compassion and love. Then the pastor told helper to fetch water, and a small piece of bread. Helper came and gave the beggar water and bread, and told him to get out, because the church that feel uncomfortable and scared by him. After taking it, distressed it beggars.

Angel incarnate as a beggar it, walking and come to a Christian organization that he was very compassionate. This organization helps the poor, and children. He came to the reception desk and asked for a glass compassion and love. How surprised the receptionist, that the person in front of him was a beggar with dirty clothes, smelly and messy hair. The reception shouting, calling security guards to evict these beggars. With a well-built body and handsome security guard is appealing the beggar's exit tub big villain, and threw him into the street. So distressed beggar.

Angel incarnate as a beggar, goes to a house were singing hymns, sharing testimonies about a miracle they experienced. He sat outside while listening to their stories, oh what a beautiful story the miracle they experienced. By the time word of their story is the story of the fisherman catching the fish, it was so full of fish that they catch up to the boat nearly sank. The carrier afterthought, said if there is a blessing for themselves but do not share. The beggar knocked on the door to ask for a glass compassion and love, and opened by the homeowner. Homeowners just give some bills and throw. The beggars remains in place and he only asked for a glass love and love, the maid came in with a bucket of water was then flushed him, and throw him out. This beggar finally gone, it beggars distressed.

Angel incarnate as a beggar, he came to a big store with the words El Diablo (Devil in Latin). There they sell all disobedience, sexual aids, all pornographic material, firearms and sharp weapons. Even in everyday employee is never separated from the word expletive, and animal words. He came to one of the display case and asked for a glass love and love. The saleswoman greeted with curses words, and call an employee to come. Come employees, with a big muscular physique, with a body full of tattoos and a thick goatee. He saw the cruel to the beggar. Then invite the beggar to the back of the store. This beggars followed and readily available behind the store glass of hot chocolate, a great bakery, clothing, towels and a few pieces of money. The employee told the beggar shower and change his clothes. After he showered and changed, the employee is the beggar's straighten hair. The beggar asks why she does that. The employee replied, that his store is more appreciative person, not what he did.
 

Inwardly beggar, is it true that the law of love of God taught to man.
 

The beggar went to heaven and report what he saw to God.

(INA)


Seorang malaikat surga diperintah Allah turun ke bumi untuk belajar tentang kasih dan cinta, dengan menyamar dalam bentuk pengemis.

Malaikat yang menjelma sebagai pengemis, pergi dengan pakaian lusuh, bau dan berantakan ia berjalan ke sebuah jalan yang katanya dipenuhi orang yang penuh belas kasih. Ketika dia meminta segelas kasih dan cinta, pada orang yang lewat, orang itu mengusir, dengan kata sumpah serapah. Bahkan tidak ada yang mendekatinya. Orang di kota itu merasa jijik dengan pengemis itu. Sedihlah pengemis itu.

Malaikat yang menjelma sebagai seorang pengemis itu, berjalan dan datang ke sebuah Gereja  besar di kota itu. Saat dia datang tidak ada yang menyambutnya, bahkan mereka menghindar sambil menutup hidung mereka. Dia duduk di bangku paling pojok belakang. Dia mendengarkan sang Pendeta berkotbah mengenai orang Samaria yang baik hati. Oh alangkah indahnya kisah itu. Sesudah kebaktian itu dia mendekati pendeta tersebut, dan meminta segelas kasih dan cinta. Lalu Pendeta itu menyuruh koster (pembantu gereja) untuk mengambilkan air, dan sepotong roti kecil. Koster itu datang dan memberikan pengemis ini air serta roti, dan menyuruh dia cepat pergi, karena para jemaat itu merasa risih dan takut oleh dia. Sesudah mengambilnya, sedihlah pengemis itu.

Malaikat yang menjelma sebagai seorang pengemis itu, berjalan dan datang ke sebuah Organisasi Kristen yang katanya sangat berbelas kasih. Organisasi ini membantu orang miskin, dan anak-anak. Dia datang ke meja penerima tamu, dan meminta segelas kasih dan cinta. Betapa kagetnya si penerima tamu, bahwa orang yang didepannya adalah pengemis dengan pakaian dekil, bau dan rambut yang berantakan. Penerima tamu tersebut berteriak, sambil memanggil petugas keamanan untuk mengusir pengemis ini. Dengan badan yang tegap dan gagah petugas keamanan ini menarik sang pengemis ini keluar bak penjahat besar, dan melemparkan dia ke jalan. Maka sedihlah pengemis itu.

Malaikat yang menjelma sebagai seorang pengemis itu, berjalan ke sebuah rumah sedang mendendangkan lagu rohani, berbagi kesaksian mengenai mujikzat yang dialaminya. Dia duduk di luar sambil mendengarkan kisah mereka, oh alangkah indah cerita mujikzat yang mereka alami. Pada saat firman mereka cerita mengenai kisah sang nelayan yang menjala ikan, saking penuh ikan yang mereka tangkap hingga perahunya hampir tenggelam. Sang pembawa renungan, berkata bila ada berkat janganlah untuk sendiri tapi bagikan. Pengemis itu mengetuk pintu untuk meminta segelas kasih dan cinta, dan dibukakan oleh pemilik rumah. Pemilik rumah hanya memberi beberapa lembar uang dan mengusirnya. Pengemis ini tetap di tempat dan dia hanya meminta segelas kasih dan cinta, sang pembantu rumah itu datang membawa seember air lalu mengguyur orang itu, serta mengusirnya. Pengemis ini akhirnya pergi, sedihlah pengemis itu.

Malaikat yang menjelma sebagai pengemis, datanglah dia ke sebuah toko besar dengan tulisan El Diablo (Iblis dalam bahasa Latin). Disana mereka menjual segala kemaksiatan, alat bantu seksual, semua material pornografi, senjata api dan senjata tajam. Bahkan dalam keseharian pegawai tidak pernah lepas dari kata sumpah serapah, dan kata-kata binatang. Dia datang ke salah satu etalase dan meminta segelas kasih dan cinta. Sang pramuniaga menyambutnya dengan kata sumpah serapah, dan memanggil seorang pegawainya untuk datang. Datanglah pegawainya, dengan perawakan besar berotot, dengan tubuh penuh tato dan berjanggut tebal. Dia melihat dengan bengis kepada pengemis ini. Lalu di mengajak pengemis itu ke belakang toko. Pengemis ini mengikutinya dan di belakang toko sudah tersedia segelas coklat panas, roti besar, pakaian layak pakai, handuk dan beberapa lembar uang. Si pegawai menyuruh si pengemis ini mandi dan mengganti pakaiannya. Setelah dia mandi dan berganti pakaian, sang pegawai ini merapikan rambut sang pengemis ini. Sang pengemis bertanya kenapa dia berbuat begitu. Sang pegawai itu menjawab, bahwa tokonya lebih menghargai orang, bukan apa yang dia perbuat.

Dalam hati pengemis, benarkah hukum kasih yang diajarkan Allah kepada manusia.

Pergilah sang pengemis ini ke Surga dan melaporkan apa yang dilihatnya kepada Allah.

No comments: